Kitadapat mengetahui bentuk-bentuk muka bumi dalampeta melalui simbol yang digunakan. Simbol-simbol tersebut adalah sebagai berikut. 1. Simbol titik untuk menggambarkan tempat seperti ibu kota, kota, gunung, dan sebagainya. 2. Simbol garis, untuk menggambarkan batas wilayah, sungai, jalan, dan sebagainya. 3.
Petaadalah gambaran permukaan bumi dalam bidang datar. Peta merupakan alat peraga. Peta dapat berupa gambaran tentang tinggi rendahnya suatu daerah (topografi), penyebaran penduduk, curah hujan, penyebaran batuan (geologi), penyebaran jenis tanah dan semua hal lain yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Dengan peta kita
MenginterpretasiPeta Simbol Pada Peta Mengenali Bentuk Muka Bumi Penampang Bentuk Muka Bumi Pola dan Bentuk Geografi Bentuk – Bentuk Buatan Manusia 1. Jalan Jalan adalah jalur sirkulasi yang dibuat oleh
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. 0% found this document useful 0 votes2K views8 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views8 pagesBentuk Dan Pola Muka BumiJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Permukaan bumi tidaklah rata. Ada berbagai jenis bentuk permukaan bumi di daratan dan lautan. Keanekaragaman bentuk permukaan bumi telah memberikan berbagai pengaruh pada kehidupan di dalamnya. Misalnya, bentuk permukaan bumi berupa pegunungan, telah menjadi tempat hidup untuk berbagai jenis tumbuhan dan pepohonan, serta pemukiman penduduk. Lalu, permukaan bumi yang berupa air seperti sungai, sebagiannya memberi kontribusi pada penyediaan listrik melalui pemanfaatannya sebagai pembangit istrik tenaga air PLTA. Berikut ini macam-macam bentuk permukaan bumi di daratan dan penjelasannya seperti dikutip dari modul IPS Indonesia Kaya 2017 terbitan Kemdikbud 1. Gunung Gunung adalah bentuk bumi dengan ciri menonjol tinggi ke atas menyerupai bangun kerucut. Gunung memiliki ketinggian lebih tinggi dibanding wilayah di sekitarnya. Tingginya mencapai ratusan sampai ribuan meter di atas permukaan laut. Gunung mempunyai tiga bagian utama yaitu - Puncak gunung, merupakan bagian atas sebuah gunung- Lereng gunung, merupakan bagian tengah gunung berupa sisi miring- Kaki gunung, yaitu bagian bawah gunung dan umumnya menjadipemukiman penduduk2. Pegunungan Pegunungan adalah kumpulan beberapa gunung yang saling menyambung menjadi satu. Kendati demikian, gunung-gunung pada pegunungan umumnya tidak aktif karena tidak mengalami erupsi. Pegunungan muncul akibat proses lipatan dan patahan dari tenaga di dalam bumi endogen. 3. Perbukitan Perbukitan juga mempunyai ciri lebih tinggi dari wilayah sekitarnya. Namun, perbukitan merupakan bentuk muka bumi yang memanjang dan terdiri dari bukit-bukit dengan ketinggian sekira 20 - 300 meter. Tinggi bukit tidak melebihi pegunungan. 4. Dataran tinggi Dataran tinggi merupakan tanah datar yang luas dan berada di daerah tinggi. Ketinggiannya antara 200 - meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi, atau disebut dengan plato, muncul karena hasil erosi dan sedimentasi atau bekas dari kaldera luas yang tertimbun oleh material gunung. 5. Dataran rendah Dataran rendah merupakan bagian dari permukaan bumi yang datar dan rendah. Ketinggiannya di mulai dari 0 sampai 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah kerap dipakai untuk pemukiman pendudukan dan umumnya memiliki tanah yang subur. 6. Lembah Lembah adalah dataran rendah yang letaknya ada di sekitar perbukitan atau pegunungan. Lembah mudah ditemukan pada sela di antara kaki perbukitan dan pegunungan. Wilayah ini kerap pula menjadi pemukiman penduduk dengan udara yang lebih hangat dari perbukitan. Baca juga Apa Saja Karakteristik Wilayah Indonesia Lautan, Perairan, Daratan Kaitan Kondisi Alam & Iklim dengan Kehidupan Dataran Tinggi-Rendah - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Yandri Daniel Damaledo
Gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus sering terjadi di Indonesia. Fenomena alam ini mengingatkan kita pada proses terbentuknya Kepulauan Indonesia. Pada masa jutaan tahun yang lalu, wilayah negara Indonesia merupakan benua yang menyatu. Menurut penelitian, Atlantik pada masa lalu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur Indonesia yang sekarang menjadi pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung api aktif dan dikelilingi oleh samudra. Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung api secara bersamaan yang sebagian terletak di wilayah Indonesia dahulu, tenggelamlah sebagian Benua Atlantik dan diliputi oleh air berasal dari es yang mencair. Jadi, tidak mengherankan jika Indonesia dianggap sebagai ahli waris Atlantik. Anggapan ini membuat kita harus waspada sekaligus bersyukur. Waspada karena wilayah yang kita tempati merupakan wilayah yang rawan bencana gempa dan tsunami. Bersyukur karena keberadaan gunung-gunung api di Indonesia membuat tanahnya subur. Fakta di atas setidaknya membuktikan keterkaitan manusia dengan bumi. Kehidupan manusia sangat dipengaruhi unsur-unsur geografis bumi. Setiap gejala yang terjadi di muka bumi, berdampak terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita mempelajari dan mengenali Bumi, termasuk keberadaan benua dan samudra. Perubahan yang terjadi di muka Bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kita berusaha melestarikan dan menjaga keseimbangan alam sehingga kehidupan manusia terus berlangsung secara aman. Jika membaca materi di depan, mungkin kamu akan menemukan adanya hubungan manusia dengan Bumi. Dimulai ketika karakteristik alam terbentuk kemudian akan mempengaruhi pola kehidupan manusia. Artinya, jika terjadi kerusakan alam maupun bencana pasti akan berakibat buruk pada manusia itu sendiri. Nah, kini saatnya mengenali hubungan manusia dengan alam. Tujuannya agar tercipta keharmonisan dalam hubungan manusia dengan Bumi. Banyak yang bisa kamu lakukan untuk memulainya. Bisa dengan mengenali pola muka Bumi, menemukan keterkaitan unsurunsur geografis, dan menganalisis setiap perubahan yang terjadi di dalamnya. Mengenali Bentuk dan Pola Permukaan Bumi Mengenali Relief Permukaan Bumi Bentuk permukaan bumiSebarkan iniPosting terkait Mengenali Bentuk dan Pola Permukaan Bumi Untuk mengenali bentuk dan pola muka bumi, kita bisa menggunakan bantuan peta. Peta mengandung banyak informasi geografis. Dari peta topografi misalnya, kamu dapat mengenali kenampakan fisik bentang lahan. Kenampakan fisik muka Bumi dapat dikenali dengan mudah. Gunung, bukit, lembah, plato, dataran rendah adalah bentuk-bentuk muka Bumi yang mudah dikenali melalui kenampakan reliefnya di peta. Mengenali Relief Permukaan Bumi Berdasarkan garis-garis kontur pada peta topografi, relief bentuk muka Bumi dapat diketahui. Garis kontur merupakan garis khayal pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian sama di atas permukaan laut. Antargaris kontur yang memiliki ketinggian sama disebut interval kontur Contour Interval = Ci. Interval kontur biasanya dicantumkan pada legenda atau keterangan peta. Coba perhatikan gambar di samping. Peta itu memiliki interval kontur 100 meter. Setiap garis kontur mewakili ketinggian yang sama yang ditunjukkan oleh indeks kontur. Misalnya, letak hotel berada pada ketinggian 300 meter, yang ditunjukkan oleh indeks kontur 300 pada peta. Tempat terendah pada peta mempunyai ketinggian 200 meter dan tempat tertinggi ketinggiannya meter. Nilai Ci di setiap peta tidak sama. Penetapan nilai Ci pada peta berdasarkan skala peta. Rumus yang digunakan untuk penetapan Ci sebagai berikut. Ci = 1/ × penyebut skala Rumus di atas tidak berlaku untuk peta-peta yang telah diperbesar. Misalnya, peta topografi keluaran Direktorat Geologi Bandung, aslinya berskala 1 dengan interval kontur 25 m kemudian diperbesar menjadi skala 1 dengan interval kontur tetap 25 meter. Oleh karena itu, kamu harus teliti jika menentukan interval kontur pada peta yang telah diperbesar. Selain dengan garis kontur, cara lain untuk menunjukkan adanya perubahan elevasi atau ketinggian adalah dengan memberi warna pada peta. Biasanya biru digunakan untuk menunjukkan perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk perbukitan rendah, dan cokelat untuk pegunungan. Kamu bisa mengetahui bentuk relief suatu wilayah melalui gradasi warna pada peta. Selain ketinggian, garis-garis kontur menunjukkan ciri-ciri kenampakan relief seperti bentuk dan kemiringan lereng. Garis-garis kontur renggang menunjukkan tingkat kemiringan lereng yang landai. Sementara itu, garisgaris kontur rapat menunjukkan tingkat kemiringan lereng yang curam atau terjal. Semakin rapat jarak antargaris kontur berarti kemiringan lereng semakin curam dan sebaliknya. Pola kerapatan garis-garis kontur dapat digunakan untuk mengetahui bentuk lereng. Bentuk lereng dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lereng cekung concave dan cembung convex. Lereng cekung dicirikan dengan garis kontur berjarak rapat di bagian atas lereng dan renggang di bagian bawah lereng. Sebaliknya, lereng cembung dicirikan dengan garis-garis kontur berjarak renggang di bagian atas lereng dan rapat di bagian bawah lereng. Bentuk permukaan bumi Banyak bentuk muka Bumi pada peta dapat diidentifikasi melalui garis kontur. Bentuk muka Bumi itu antara lain bukit, gunung, punggung bukit ridge, plato, spur, dan lembah. Bentuk-bentuk Permukaan Bumi a. Bukit Bukit merupakan dataran tinggi yang ketinggiannya kurang dari 600 m di atas permukaan laut. Pola konturnya membentuk oval atau lingkaran dengan kontur tertinggi kurang dari 600 m. b. Gunung Gunung adalah dataran tinggi yang memiliki ketinggian 600 m di atas permukaan laut. Jarak antargaris kontur yang rapat menunjukkan lereng yang terjal. c. Spur dan Lembah Spur merupakan bagian daratan yang menonjol keluar dari sisi bukit atau gunung ke arah tempat lebih rendah. Spur dicirikan oleh garis-garis kontur yang membentuk huruf V dengan pucuknya mengarah ke bawah. Lembah merupakan cekungan di antara dataran tinggi. Biasanya pada lembah terdapat sungai di bagian tengahnya. Lembah juga dicirikan oleh garis-garis kontur berbentuk huruf V. Akan tetapi, berbeda dengan spur, garis-garis kontur lembah memiliki pucuk mengarah ke tempat lebih tinggi. Jadi, arah pucuknya berkebalikan dengan spur. Agar lebih jelas, perhatikan kontur dan penampang melintang spur dan lembah serta bentuk aslinya. d. Plato Plateau Plato merupakan dataran tinggi hampir rata di bagian atasnya dan curam di bagian pinggirnya. Garis-garis kontur renggang di bagian atas, menunjukkan ciri dataran tinggi yang luas dan hampir rata. Garis-garis kontur rapat menunjukkan ciri bagian tepi yang berlereng terjal. e. Punggung Bukit Ridge Punggung bukit merupakan dataran tinggi yang sempit, panjang, dan berlereng curam. Konturnya membentuk pola membulat panjang dan hampir sejajar satu dengan lainnya. Pada bagian atas yang sempit menunjukkan kemiringan lereng curam. Melalui pola garis kontur, bentuk muka Bumi dapat diidentifikasi. Kerapatan garis kontur, arah ketinggian, nilai kontur, dan pola garis kontur dapat dijadikan pedoman dalam identifikasi. Adanya garis kontur dengan nilai indeks kontur makin ke barat daya makin tinggi, menandakan bahwa relief tersebut naik. Namun, setelah itu tidak ada kontur sama sekali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa relief di daerah tersebut berupa plato. Relief muka Bumi dapat diketahui berdasarkan garis-garis kontur pada peta topografi. Melalui bentuk dan pola garis kontur serta dengan memperhatikan perbedaan ketinggian daerah sekitar, dapat dibedakan apakah suatu relief bergunung, berbukit, bergelombang, atau berombak. Sering relief muka Bumi tampak kompleks, tidak hanya terdapat satu bentuk relief seperti gunung atau bukit. Namun, ada beragam relief. Untuk mengenali bentuk relief muka Bumi yang kompleks, kamu harus jeli membaca indeks kontur dan menginterpretasi garis-garis kontur.
bentuk dan pola muka bumi